08 April 2019

Jalan-jalan Ke Pantai Palabuhan Ratu

Palabuhan Ratu sampai saat ini masih menjadi tempat wisata pantai favorit bagi masyarakat Sukabumi dan sekitarnya. Dengan infrastruktur jalan yang baik menuju lokasinya dan juga  tempatnya pun masih gratis belum terkooptasi oleh swastanisasi laut seperti di Ancol, di mana hanya mau sekedar melihat laut pun harus bayar. Di Palabuhan Ratu untuk menikmati laut dan segala macam wisatanya seperti bermain pasir di pinggir pantainya di manapun 100% gratis.


Spellingnya yang benar memang Palabuhan Ratu ya bukan Pelabuhan Ratu, kalau masyarakat Sukabumi biasa menyingkatnya menjadi Plara. Jadi kalau dengar obrolan orang Sukabumi mau ke Plara berarti mau ke Pelabuhan eh ke Palabuhan Ratu.


Karena banyaknya tempat wisata di kawasan Palabuhan Ratu, tulisan ini akan saya buat berseri ya, tergantung mood nulisnya nanti.

Berikut tulisan berseri yang Insya Alloh akan saya buat terkait wisata di Plara:
1. Wisata Pantai Plara (Jalan-jalan ke Palabuhan Ratu)
2. Rekomendasi tempat makan enak di Plara
3. Hotel pinggit laut di Plara
4. Wisata pemandian air panas Cisolok Plara
5. Wisata pantai Ujung Genteng
6. Wisata  Geopark Ciletuh

Mudah-mudahan ada waktu untuk menulis itu semua dan semua bisa selesai di tahun 2019 ini ya.

Oke, sekarang saya pandu anda menuju ke Plara ya, siap....let's go!


1. Menuju Lokasi Plara

Untuk menuju ke Plara saya anggap anda berangkat dari Jakarta, so ikuti saja jalur Bocimi (Bogor-Ciawi-Sukabumi). Exit tol Jagorawi ambil yang keluar di Ciawi ya jangan yang exit Bogor, atau sekarang sudah ada akses langsung tol yang walau sampai tuisan ini di buat exit tolnya Bocimi baru sampai daerah yang namanya Cigombong.

Kalau dari exit Ciawi anda ambil jalan yang lurus, jalan terus saja lihat-lihat plang tanda jalan, secara garis besar nama daerah di Bocimi ini sampai ke jalan menuju Plara yaitu : Ciawi-Ciketereg-Cimande-Caringin-Cigombong-Cicurug-Parung Kuda-Cibadak.

Nah bila sudah mendekati Cibadak nanti ada 2 jalan utama menuju Plara yaitu yang normal via jalur Cibadak dan alternatifnya bisa via jalur Cikidang.


Jalur Plara via Cikidang
Belokan jalan ke Plara via Cikidang

Jalur ke Plara via Cikidang terletak di belokan persis depan Pos Gatur Cikidang just before jembatan Cibadak. Ingat bila anda lewat jalur sini pakai mobil, pastikan skill driving anda harus sudah mahir ya, kendaraan anda juga harus sehat dan harus punya torsi yang cukup karena ada tanjakan ekstrim yang elevasinya sekitar 30-40 derajat. Mobil cc kecil dengan full loaded dan penggerak roda depan sebaiknya hindari jalur ini. Kalau pakai motor pada umumnya tidak masalah, cuma siap-siap saja melibas jalur yang tidak kenal lurus ini.

Jalur Cikidang ini bila riding dengan sepeda motor sebenarnya sangat enak, anda akan serasa tracking di sirkuit Laguna Seca, kapan lagi bisa praktekin cornering zig-zag di sirkuit gratis kaya gini. Hehehe emang bener kok jalan di Cikidang ini hampir tidak ada yang lurus sepanjang 500 meter, baru saja belok eh tidak sampai 200 meter di depan sudah belok lagi. Bagi yang tidak kuat banyak belokan gini harus siapkan antimo ya biar anda tidak mabuk di jalan.

Warning!setel video di bawah ini, akan terdengar suara-suara dari alam lain, hehehe. Mau cari video yang lain yang bisa mendeskripsikan hal tsb enggak ketemu, so abaikan saja ya the voice nya.


Geal-geol jalur Cikidang-Plara



Tanjakan dengan belokan patah 

Turunan dengan belokan patah

Walaupun jalurnya ekstrim seperti ini ke Plara via Cikidang banyak peminatnya karena lewat jalur sini anti macet dan dapat menghemat perjalanan sekitar 15 KM. Yup karena ke Plara via Cikidang ini jaraknya sekitar 25 KM dan kalau via Cibadak sekitar 40 KM.

Rehat dulu sebelum menaklukan tanjakan dengan belokan patah di Cikidang

Catatan : jalur Cikidang ini tidak ada lampu jalan, kiri-kanan hutan karet dan hutan sawit. Jadi tidak disarankan lewat sini selepas magrib, bukan takut hantu sih tapi khawatir begal saja. Kalau tempat istirahat sih banyak kok warung-warung kopi gitu. Pom bensin ada hanya 1 di awal jalur masuk Cikidang ini, bengkel resmi ATPM gitu gak akan ada ya, juga kayanya gak lihat ada bengkel mobil dan bengkel motor pinggir jalan gitu deh di sepanjang jalur Cikidang ini.


Cikidang, jalur membelah hutan


Jalur Plara via Cibadak

Jalur ini adalah jalur normal ke Plara. Bis, truk baik truk pembawa sembako, truk pembawa hasil bumi dan truk pembawa BBM yang menuju ke Plara pada lewat sini jalannya. Lewat jalur sini tidak ada turunan dan tanjakan curam, jalan sebagai mana biasa jalan antar propinsi. Ada tanjakan dan turunan sih satu tapi tidak seekstrim via jalur Cikidang.

Jalur ini terletak di ujung Pasar Cibadak yang di kenal dengan jalan simpang tiga Cibadak-Plara-Sukabumi, depan Panin Bank Cibadak sebelum Mall Ramayana Cibadak, tuh di atas lihat ada plang jalannya kok.

Nanti setelah terlihat simpang tiga itu, anda belok ke kanan ya. Di pas simpang tiga itu biasanya suka ada bis 3/4 jurusan Sukabumi-Plara via Cibadak ataupun bis dari Bogor (jurusan Bogor Plara) yang ngetem nunggu penumpang. Oh ya, ke Plara kalau mau naik Taxi Online anda harus nego dengan supirnya, Grab/Gojek hanya melayani sampai dalam kotanya saja. Saya pernah Nge-Grab dari simpang tiga Cibadak-Plara ini sampai ke pantai Citepus Plara abang Grabnya minta Rp 250 rb (argo Grabnya sekitar Rp 150rb). Buka aja aplikasinya, arahkan ke Citepus pasti nanti orderannya akan ada yang ambil, setelah itu barulah abangnya akan nego ke kita dengan alasan jalur ke Plara di luar jangkauan servis area. Pinter-pinter nawar ajalah.


Tuh, bis dan truk hanya bisa lewat jalur ini, lewat Cikidang mereka tidak berani 

Oh ya, satu enaknya kalau lewat jalur sini gampang memprediksi kapan anda sudah dekat jaraknya ke Plara. Hitung saja jembatan besi besar yang penampakannya seperti di bawah ini. Bila sudah melewati 4 jembatan berarti anda sudah sebentar lagi sampai ke Plara karena dari jembatan besi ke 4 itu sekitar 1 KM lagi anda sudah akan dapat melihat laut Palabuhan Ratu.


Lewat 4 kali jembatan besi ini anda sudah dekat ke Plara


2. Kota Palabuhan Ratu



Plara ini adalah ibukota Kabupaten Sukabumi, pusat pemerintahan dan segala dinas-dinas pemerintahan ada di sini semua, tapi jangan bayangkan sebagai ibukota yang gemerlap ya. Pusat kotanya sangat sederhana belum banyak ritel-ritel modern di sini, kiri kanan jalan utama hanya ada jajaran toko-toko saja. Landmark paling kota di sini paling hanya ada gerai KFC saja.


Sudut-sudut kota Plara:









Alun-alun depan Mesjid Raya Plara salah satu tempat keramaian juga

Ada yang nanya, kok admin tau banget sih seluk-beluknya Plara ini?hehehe sebagai PIC yang menangani pengelolaan lingkungan, sosial dan masyarakat, saya ke Plara ini sering banget. Setidaknya setiap 2 minggu sekali pasti ada saja yang harus di urus ke Plara, kan memang pusat pemerintahannya di sini, seringnya sih saya ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH), ke Bappeda, ke Damkar, juga sering ke Pendopo Pak Bupati, hehehe bukannya sombong ya, bertemu dan salaman baik formal ataupun informal sama orang nomer satu di Kabupaten Sukabumi, saya mah sering.




3. Wisata Pantai Plara

Begitu anda memasuki gerbang kota Plara aroma bau amis laut yang kuat sudah mulai tercium, apalagi mendekati area pelelangan ikan, wew bau amisnya menyengat sekali, kaca mobil better di tutup dulu and AC di gedein. Nanti sih setelah lewat situ sudah hilang berganti dengan segarnya udara khas pantai.



Area ini adalah tempat biasanya beli oleh-oleh hasil laut (udang, ikan, cumi-cumi segar, dll) tapi bau amisnya wew..

Tantangan bernafas di dekat area pelelangan ikan, hehehe tahan napas nih

Setelah melewati area ini sih, kembali segar, aahh laut lepas, mantaaap.



Aaaah segarnya udara laut

Plara yang terletak di laut Selatan terkenal dengan ombaknya yang besar. Kalau yang terbiasa seumur-umur baru lihat laut di Ancol pasti akan kaget lihat ombaknya di sini. Sampai pinggir pantainyapun bila sedang "pasang" ombaknya masih besar.

 

Pantai sepanjang Plara banyak namanya, pantai pertama yang anda lihat saat memasuki kawasan Plara namanya pantai Citepus yang membentang dari Tempat Pelelangan Ikan tadi di atas sampai ke arah Samudra Beach Hotel. Ke sonoan dikit ada yang namanya pantai Cimaja, sonoan lagi namanya pantai Karang Hawu dan yang paling ujung adalah pantai Cibangban.


Tapi semakin ke sana, pantainya semakin jauh dari jalan. Juga semakin ke sana semakin sepi dan fasilitas wisatanya semakin kurang. Percaya deh, menyusuri sepanjang pantai Citepus sudah mewakili pantai Plara secara keseluruhan. Di Citepus karena masih dekat dengan pusat kota, mudah mencari tukang jualan, penginapan, ritel Alfamart/Indomaret masih banyak di sepanjang Citepus. Ke arah Cibangbang areanya sudah sepi. Untuk ombak saya rasa sama besar di semua pantainya. Jadi kalau ada yang bilang mau surfing harus ke Cimaja tidak tepat juga, di Citepus ini juga banyak yang surfing coz ombaknya juga cukup besar di sini.

Pantai Karang Hawu, pantainya agak jauh dari jalan utama


4. Destinasi Pantai Favorit di Plara : Pantai Citepus

Nah ini dia destinasi pantai favorit para turis domestik di sini. Orang sini kalau bilang mau jalan-jalan ke pantai Plara yang di maksud ya pantai Citepus ini. Coz lokasinya memang yang paling dekat dengan pusat kota. Begitu sampai di gerbang kota Plara anda cukup menyusuri jalan sampai ke pelelangan ikan, dan voila pantai Citepus sudah langsung kelihatan. Dan juga sebagai catatan pantai Citepus ini yang paling ramai dibandingkan pantai yang lain.

Name it, mau santai-santai di pinggir pantai menikmati kelapa muda sambil memandang laut lepas...ada, mau main pasir pinggir laut...bisa, mau surfing juga oke. Segala hal wisata pantai ada di sini semua. Kalau mau dibandingkan dengan pantai Kuta juga tidak kalah, hamparan pasirnya walau tidak pasir putih benar cukup bersih dan hamparan pasir pantainya pun cukup luas. Dan untuk menikmati laut ini masih gratisss, paling bayar parkir aja sih.

Tempat Parkir



Hamparan Pasir Putih


                                                  

Suasana Pantai Citepus





                                Naik kuda Rp 25K/sekitar 1 Km PP, Foto instant Rp 10K/pcs


Main pasir dan ombak





Tidak lengkap ke pantai tanpa menikmati kelapa muda dan hidangan seafood segar






Untuk suasana sunsetnya lumayan cukup bagus, walau mataharinya tidak terbenam pas di laut.



Tentunya untuk menikmati suasana laut Selatan di pantai Citepus ini lebih afdol kalau kita menginap di sini, dan lebih asik lagi kalau menginapnya di hotel yang lokasinya pas di bibir pantai, wuiih mantap.

So, nantikan ya series selanjutnya dari post ini:
1. Recomended resto di Plara
2. Recomended hotel di Plara

Sementara ini dulu yang bisa saya sharing untuk pembaca semua.

Salam,
Beny Satyahadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar